Selamat Natal 2017

Tanggal 25 Desember memang sangat dinantikan oleh jutaan umat kristiani. Pada hari tersebut begitu banyak lonceng yang berdengung diatas sebuah menara khususnya gereja. Dengan penuh suka cita, mereka menyambut datangnya hari yang dirayakan setiap tahun yaitu hari Natal yang penuh kasih dan penuh berkah bagi umat kristen.

Sejenak kita lupakan hiruk pikunya dunia, kita coba merenung dan berpikir tentang rasa damai yang menyelimuti serta kasih yang terus kita rasakan. Sudahkah kita penuh toleransi terhadap sesama kita? atau sudahkah kita menjadi pribadi yang baik terhadap sesama? saya sangat yakin bahwa kita belum :)

Waktu yang terus kita lewatkan menuntun kita kepada kedekatan kita dengan yang namanya ajal. Jadi tidak salah jika kita terus berusaha untuk memperbaiki diri serta berbenah untuk masa depan yang lebih baik. 

Saya ingin bercerita tentang dimana terdapat berbagai campuran manusia yaitu sebuah kota. Pada tiap sudutnya terdapat lampu lalulintas yang penuh dengan kebisingan. Sesekali lampu tersebut berubah warna menjadi hijau dan kendaraan yang mengantri kemudian meneruskan laju-laju putaran rodanya.

Saya sedang berada di ketinggian menikmati secangkir kopi, kentang goreng dan jamur krispi yang saya rasa lumayan nikmat. Tampak dibawah sana ada seorang wanita tua bersama dengan anak kecil, cucunya mungkin. Mereka menengadah berjalan dari satu mobil ke mobil lain yang dengan tertib mengantri pada sebuah lampu merah. 

Mungkin recehan yang didapat sangat berguna bagi mereka untuk terus menopang tulang belulang kehidupan yang akan terus berjalan atau mereka jalani. Tak banyak memang yang memperhatikan wajah-wajah ketulusan mereka mengharapkan belas kasih. Begitu merinding saya membayangkan pada posisi mereka, apakah sanggup atau hanya akan menjadi sebuah kisah yang diceritakan tukang becak.

Mungkin dengan Natal yang datang pada tahun ini, kita lebih bisa menjadi pribadi yang penuh dengan toleransi, kasih sayang dan belas kasihan terhadap sesama kita.!!